Isu Strategis Pembangunan Kesehatan


Isu Strategis Pembangunan Kesehatan
Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan dan Gizi Yang Berkualitas bagi Ibu dan Anak 



Pengertian pelayanan kesehatan banyak macamnya. Menurut pendapat Levey dan Loomba (1973), Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat.Pelayanan dan monitoring ibu hamil, ibu melahirkan, dan ibu menyusui ditingkatkan melalui pemeriksaan kehamilan, imunisasi, identifikasi risiko tinggi kehamilan dan tindak lanjutnya, pelayanan ibu menyusui dan pertolongan oleh tenaga terlatih. Pelayanan dan monitoring ibu hamil, ibu melahirkan, dan ibu menyusui ditingkatkan melalui pemeriksaan kehamilan, imunisasi, identifikasi risiko tinggi kehamilan dan tindak lanjutnya, pelayanan ibu menyusui dan pertolongan oleh tenaga terlatih.Pelayanan bayi dan anak prasekolah termasuk murid Taman Kanak-kanak dilakukan melalui penelitian dan pengamatan dari pertumbuhan dan perkembangan secara berkala, imunisasi, identifikasi risiko tinggi dengan tindak lanjutdan pencegahan dehidrasi.Peran serta masyarakat ditingkatkan melalui penyuluhan yang terutama ditujukan kepada ibu dan dukun beranakserta guru TK. Penyuluhan juga dilakukan melalui PKK.
Ibu memerlukan gizi, jika ibu mengalami kekurangan gizi akan menimbulkan masalah baik pada ibu maupun janin yang dikandungnya serta kurang gizi dapat mempengaruhi pertumbuhaan dan dapat meenimbulkan keguguran, abortus, cacat bawaan dan berat janin bayi menjadi rendah. Oleh  karena itu, perhatian terhadap gizi dan pengawasan berat badan (BB) selama hamil merupakan salah satu hal penting dalam pengawasan kesehatan pada masa hamil (Zulhaida. Com, 2005).Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang di kandungnya, bila makan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain.
Untuk menjaga keseimbangan gizi pada ibu hamil dalam mengatur asupan atau menu makanan ada hal-hal yang perlu di perhatikan selama hamil misalnya :
1.      Menghindari mengkonsumsi makanan kaleng, makanan manis yang berlebihan, serta makanan yang sudah tidak segar
2.      Ibu hamil sebaiknya makan dengan teratur untuk menjaga tubuh agar janin yang ada dalam  kandung bisa menyerap makanan dari ibunya dengan baik
3.      Hidangan yang tersusundari bahan makanan bergizi
4.      Mengunakan anekaragam makanan yang mengandaug banyak nutrisi dengan membeli dan memilih makanan yang segar dan bergizi
5.      Mengurangi bahan makanan yang banyak mengandung gas seperti sawi, kool, kubis dan lain-lain
6.      Menghindari merokok dan minum-minuman keras seperti alkohol dan lain-lain.
Menu makanan untuk ibu hamil
Pada dasarnya tidak banyak berbeda dari menu sebelum hamil. Jadi seharusnya tidak ada kesulitan dalam pengaturan menu makanan selama hamil.
Description: https://terapisgigidanmulut.files.wordpress.com/2017/12/kebutuhan-gizi-dasar-ibu-hamil.jpg?w=209&h=207
Gizi anak juga perlu diperhatikan seperti memberikan asi ekslusif kepada anak.ASI eksklusif adalah pemberian air susu ibu dalam 6 bulan pertama kelahiran bayi oleh seorang ibu yang tanpa tambahan apapun baik itu minuman atau pun makanan tambahan lainnya termasuk pemberian air putih sekalipun. Pemberian ASI Eksklusif menurut WHO kepada bayi adalah yang terbaik untuk memberikan nutrisi kepada buah hati. ASI merupakan makanan pokok bagi bayi yang sangat dibutuhkan dalam rangka membangun sistem kekebalan tubuh secara alami agar ia dapat terhindar dari berbagai penyakit dan juga sebagai makanan pertama yang dinikmati oleh sang bayi.
Kandungan ASI Eksklusif ini dan juga kandungan air susu ibu pada umumnya banyak terdapat karotenoid dan selenium, sehingga ASI ini akan berperan benyak dalam sistem pertahanan tubuh bayi untuk mencegah berbagai penyakit. Karena dalam manfat menyusui ASI terutama dalam tiap tetes ASI ini juga mengandung mineral dan enzim yang bermanfaat dalam rangka pencegahan penyakit dan antibodi yang jauh lebih efektif dibandingkan dengan kandungan yang terdapat dalam susu formula.
Beberapa cara untuk mencegah terjadinya gizi buruk pada anak antara lain:
Description: https://terapisgigidanmulut.files.wordpress.com/2017/12/breastfeeding-positions.jpg?w=300&h=110
1.      Memberikan ASI Ekslusif sampai anak berumur 6 bulan. Setelah itu, anak mulai dikenalkan dengan makanan tambahan sebagai pendamping ASI yang sesuai dengan tingkatan umur, lalu disapih setelah berumur 2 tahun.
2.      Anak diberikan makanan yang bervariasi, yaitu seimbang antara kandungan protein, lemak, vitamin dan mineralnya dari sumber beragam.
3.      Rajin menimbang dan mengukur tinggi anak dengan mengikuti program Posyandu. Cermati apakah pertumbuhan anak sesuai dengan standar di atas. Jika tidak sesuai, segera konsultasikan hal tersebut.
4.      Jika anak dirawat di rumah sakit karena gizinya buruk, bisa ditanyakan kepada ahli gizi pola dan jenis makanan yang harus diberikan setiap harinya.
5.      Jika anak telah menderita kekurangan gizi, maka segera tingkatkan asupan kalori dalam bentuk karbohidrat seperti nasi, jagung, umbi, singkong dan dalam bentuk lemak seperti kacang-kacangan. Sedangkan untuk proteinnya bisa dari susu, telur, daging, atau tahu dan tempe. Apabila dirasa perlu dan tidak yakin dapat menyediakan sumber makanan beragam, maka berikanlah suplemen mineral dan vitamin penting lainnya selama kurun waktu tertentu. Suplemen tidak boleh menggantikan asupan makanan pokok.Bottom of Form


Apasih PKL Kesehatan Yang Paling Berkesan?


ini merupakan Dokumentasi di Poli Gigi Umum

Haiii...
apa kabarnya?
Semoga sehat selalu yaaa..
Disini saya ANGGI RATNA PRAHESTRI akan menceritakan profil Pada saat Praktek Kerja Lapangan di Rumah Sakit Jiwa Prof.Dr.Soerojo Magelang


RS. Prof.Dr.Soerojo Magelang

VISI

Menjadi pusat unggulan Pelayanan dan Pendidikan Kesehatan Jiwa Secara Holistik di tingkat Nasional 2015 dan ASEAN 2018

MISI
1. Melaksanakan pelayanan prima kesehatan jiwa terpadu dan komprehensif
2. Melaksanakan pendidikan dan penelitian kesehatan jiwa terpadu dan komprehensif
3. Mengembangkan pelayanan berdasarkan mutu dan profesionalisme
4. Mengembangkan model pelayanan, pendidikan, dan penelitian di bidang kesehatan jiwa yang terpadu dan komprehensif melalui pendekatan seni budaya
5. Melaksanakan tata kelola rumah sakit yang baik. (Good Corporate Governance)





nah disini saya akan menceritakan jadi Rsj ini tidak hanya untuk pelayanan jiwa tetapi ada pelayanan umum juga. RSJ di Magelang ini menyediaka 2 Unit Pelayanan Kesehatan Gigi Umum dan Pelayanan Kesehatan Gigi di IKESWAR (Instalasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja) 
banyak pengalaman dan pengetahuan yang kami dapat pada saat praktek kerja lapangan disini. Banyak kasus yang belum pernah kami temukan pada saat praktikkum sebelumnya jadi janganlah takut jika tidak tahu maka bertanyalah



ini merupakan dokumentasi pada saat penyuluhan Menyikat Gigi di Poli Gigi IKESWAR

Banyak pengalaman yang kami dapat dari praktek kerja lapangan ini karena dengan hal ini mengajarkan kepada kita senantiasa Bersyukur selalu dan selalu menjadi manusia yang bermanfaat untuk orang lain. 

Bahan-bahan Antiseptik di klinik gigi


PENATALAKSANAAN KURATIF TERBATAS III
“Antiseptic material using in dentistry clinic”




Disusun Oleh:
ANGGI RATNA PRAHESTRI
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN AJARAN 2017

ABSTRAK
Antiseptik ialah obat yang dapat meniadakan atau mencegah keadaan sepsis. Antiseptik ialah zat yang digunakan untuk membunuh atau mencegah pertumbuhan  mikrooranisme, biasanya merupakan sediaan yang digunakan pada jaringan hidup.
 Antiseptik selalu digunakan dalam berbagai kondisi medis baik untuk membersihkan luka terbuka ataupun disaat persiapan operasi akan diberikan antiseptik terlebih dahulu untuk mencegah bakteri bertumbuh dan masuk ke dalam bagian operasi tersebut.
Antiseptik berbeda dengan antibiotik dan desinfektan,  yaitu antibiotik digunakan untuk membunuh mikroorganisme di dalam tubuh, dan disinfektan digunakan untuk membunuh mikroorganisme pada benda mati. Hal ini disebabkan antiseptik lebih aman diaplikasikan pada jaringan hidup

A.    Pengertian .
Antiseptik berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari 2 kata dasar yaitu "Anti" (melawan ) dan "Septikos" ( penyebab kebusukan ), yang berarti zat antimikroba yang dapat dipakai oleh jaringan hidup untuk mengurangi kemungkinan infeksi dan penyebab pembusukan. Zat ini dapat menghancurkan mikroorganisme yang bermuatan kuman penyakit tanpa membayahakan jaringan tubuh. Praktek penggunaan antiseptik dalam perawatan dan pengobatan luka dipelopori oleh ahli bedah daru Inggris Joseph Lister pada tahun (1865). Kemudian pada tahun (1929), Hullbassed manufacturer, Albert Reckitt dari Reckitt dan Sons Ltd., bersama dengan W.C Reynolds mengembangkan sebuah antiseptik desinfektan 
      Antiseptik atau antimikroba (istilah yang digunakan secara bergantian) adalah bahan kimia yang diberikan pada kulit atau jaringan hidup lain untuk menghambat atau membunuh mikroorganisme (baik sementara maupun menetap) sehingga mengurangi jumlah bakteri. Contohnya termasuk alkohol (etil dan isopropil), larutan povidon iodine, iodophors, klorheksidin dan triclosan.

B.     Tujuan

1.      Untuk Mengetahui pengertian antiseptik
2.      Untuk Mengetahui macam-macam antiseptik dengan kelebihan dan kekurangan
3.      Untuk mengetahui penggunaan antiseptik

C.     Pembahasan

Antiseptik Zat kimia ini penggunaannya diterapkan pada kulit yang hidup atau jaringan tertentu untuk mencegah terjadinya infeksi dan umumnya tidak terlalu toksik, sehingga tidak berbahaya bagi kulit. Antiseptik biasanya digunakan saat seseorang mencuci tangan atau sebelum melakukan tindakan pada pasien. Antiseptik biasanya mengandung alkohol, chlorhexidine dan anilides

Antiseptik ideal harus memiliki sifat sebagai berikut:
(1) Harus memiliki spektrum yang luas dari aktivitas
(2) Harus dapat menghancurkan mikroba dalam jangka praktis waktu
(3) Harus aktif dalam kehadiran materi organik
(4) Harus melakukan kontak yang efektif dan menjadi dibasahi
(5) Harus aktif dalam pH apapun
(6) Harus stabil
(7) Harus memiliki kehidupan rak panjang
(8) Harus cepat
(9) Harus memiliki daya tembus yang tinggi,
(10) Harus tidak beracun, non-alergi, non-iritasi atau non-korosif
(11) Sebaiknya tidak memiliki bau buruk
(12) Sebaiknya tidak meninggalkan residu non-volatile atau noda dan
(13) Sebaiknya tidak menjadi mahal dan harus tersedia dengan mudah.

1.      Efektivitas Antiseptik
Efektivitas antiseptik dalam membunuh mikroorganisme bergantung pada beberapa faktor yaitu:
.   a. Konsentrasi
Adanya perbedaan efek misalnya pada penggunaan fenol, bila konsentrasinya dibawah 1% mempunyai efek bakteriostatik. Tetapi bila konsentrasinya diatas 1,5% mempunyai efek bakterisid.
b.    PH
Efek klorheksidin lebih kuat pada PH 6 daripada PH 9. Juga asam benzoat dan ester esternya lebih aktif pada PH asam
c.       Zat Pelarut
Klorheksidin dalam larutan alkohol kerjanya fungisid. Sedangkan dalam larutan air hanya berdaya fungisid rendah.
·      Faktor Mikroba
Semakin banyak jumlah mikroba semakin banyak waktu yang dibutuhkan untuk membunuhnya. Bentuk Endospora lebih sulit dibunuh, sedangkan bentuk vegetatif memiliki kepekaan yang bervariasi.
·        d.    Faktor Lingkungan
Adanya bahan organik misalnya pus, darah, saliva atau feces dapat menurunkan kerja antiseptik.
·      d. Waktu Pemaparan
Larutan iodine 4% membunuh kuman dalamwaktu 1 menit, sedangkan larutan 1% membutuhkan waktu 4 menit. (Darmadi. 2008)
Antiseptik bekerja melalui bebecara diantaranya :
·      Merusak dinding sel
·      Mengganggu sistem enzime kuman
·      Mendenaturasi protein
·      Merusak asam nukleat. (Darmadi. 2008)




2.      Macam Macam Antiseptik Serta Kelebihan dan Kekuranganya
            Dalam garis besarnya antiseptik dibagi kedalam beberapa golongan :
1.      Alkohol
2.      Halogen dan senyawanya
·         Iodium
·         Povidon iodine
·         Yodoform
·         Klorheksidin
3.      Oksidansia
·         Kalium permanganat
·         Perhidrol
4.      Logam berat dan Garamnya
·         Merkuri klorida (subllimat)
·         Merkurokrom (obat merah)
5.      Asam
·         Asam borat
6.      Turunan fenol
·         Trinitrofenol
·         Heksaklorofen
7.      Basa amonium
·         Etakridin (rivanol)
·      Alkohol
1.      Alkohol
Alkohol adalah antiseptik yang kuat. Alkohol membunuh kuman dengan cara menggumpalkan protein dalam selnya. Kuman dari jenis bakteri, jamur, protozoa dan virus dapat terbunuh oleh alkohol. Alkohol (yang biasanya dicampur yodium) sangat umum digunakan oleh dokter untuk mensterilkan kulit sebelum dan sesudah pemberian suntikan dan tindakan medis lain. Alkohol kurang cocok untuk diterapkan pada luka terbuka karena menimbulkan rasa terbakar.Jenis alkohol yang digunakan sebagai antiseptik adalah etanol (60-90%), propanol (60-70%) danisopropanol (70-80%) atau campuran dari ketiganya. Metil alkohol (metanol) tidak boleh digunakansebagai antiseptik karena dalam kadar rendah pun dapat menyebabkan gangguan saraf dan masalah penglihatan. Metanol banyak digunakan untuk keperluan industri.


Keuntungan :Cepat membunuh jamur dan bakteri termasuk mikrobakteri; isopropil alkohol membunuh sebagian besar virus, termasuk HBV dan HIV; etil alkohol membunuh semua jenis virus. alkohol tidak mempunyai efek membunuh yang persisten, pengurangan cepat mikroorganisme di kulit, melindungi organisme tumbuh kembali bahkan di bawah sarung tangan selama beberapa jam.Relatif murah dan tersedia di mana-mana.
Kerugian :
-Memerlukan emulien (misalnya gliserin dan atau propilen glikol) untuk mencegah pengeringan kulit.
-Mudah pengeringan kulit.
-Mudah diinaktivasi oleh bahan-bahan organik.
-Mudah terbakar sehingga perlu disimpan di tempat dingin atau berventilasi baik.
-Merusak karet atau lateks.
-Tidak dapat dipakai sebagai bahan pembersih.

·      2. Yodium dan iodofor
Yodium atau iodine biasanya digunakan dalam larutan beralkohol (disebut yodium tinktur) untuk sterilisasi kulit sebelum dan sesudah tindakan medis. Larutan ini tidak lagi direkomendasikan untuk mendisinfeksi luka ringan karena mendorong pembentukan jaringan parut dan menambah waktu penyembuhan. Generasi baru yang disebut iodine povidone (iodophore), sebuah polimer larut air yang mengandung sekitar 10% yodium aktif, jauh lebih ditoleransi kulit, tidak memperlambat penyembuhan luka, dan meninggalkan deposit yodium aktif yang dapat menciptakan efek berkelanjutan. Salah satu merk antiseptik dengan iodine povidoneadalah betadine.
Keuntungan antiseptik berbasis yodium adalah cakupan luas aktivitas antimikrobanya. Yodium menewaskan semua patogen utama berikut spora-sporanya, yang sulit diatasi oleh disinfektan dan antiseptik lain. Beberapa orang alergi terhadap yodium. Tanda alergi yodium adalah ruam kulit kemerahan, panas, bengkak dan terasa gatal.
 Keuntungan :
·  Efek antimokrobial spektrum luas.
·  Preparat yodium cair murah, efektif, dan tersedia di mana-mana.
·  Tidak mengiritasi kulit atau selaput lendir, dan ideal untuk pembersihan vaginal.
·  Larutan 3% tidak menodai kulit.
Kerugian :
·  Efek antimikrobial lambat atau perlahan.
·  Iodofor mempunyai efek residual yang kecil.
·  Cepat diinaktivasi oleh material organik seperti darah atau dahak.
·  Yodium tinktur atau cairan dapat mengiritasi kulit dan harus dibersihkan dari kulit sesudah kering (pakai alkohol).
·  Absorpsi yodium bebas melalui kulit dan selaput lendir dapat mengakibatkan hiptiroidisma pada bayi baru lahir. Oleh karena itu batasi pemakaiannya
·  Reaksi alergi terhadap iodin dan iodofor dapat terjadi, jadi cek riwayat alergi.

3.Klorheksilenol
Kloroheksilenol (para-kloro-metaksilenol atau PCMX) adalah devisi halogen dari silenol yang luas tersedia dalam konsentrasi 0,5-4%. Kloroheksilenol memecahkan mikroorganisme dengan memecah dinding sel. Hal ini merupakan penghapus kuman yang beraktivitas rendah (Fevero, 1985) dibandingkan dengan alkohol, yodium, iodofor dan kurang efektif dalam menurunkan flora kulit daripada CHG atau iodofor (Sheen dan Stiles, 1982). Karena ia menembus kulit, dapat beracun jika dioleskan pada beberapa bagian dari tubuh, dan tidak boleh digunakan pada bayi. Meskipun, produk komersil dengan kloroheksilenol dengan konsentrasi di atas 4% tidak boleh digunakan.
Keuntungan :
·         Aktivitas bersepektrum luas.
·         Hanya sedikit efeknya terhadap materi organik.
·         Efek residu tahan sampai beberapa jam.
·         Minimal efek oleh bahan organik.
Kerugian :
·         Diinaktivasi oleh sabun (surfaktan nonionik), penggunaan untuk persiapan kulit berkurang.
·         Tidak boleh digunakan pada bayi baru lahir, karena dapat menyerap dengan cepat dan potensial meracuni.

4.Triklosan
Triklosan adalah subtansi tidak berwarna yang terdapat dalam sabun sebagai antimikrobial. Konsentrasi 0,2-2,0% mempunyai aktivitas antimikrobial sedang terhadap koki gram positif, mikobakteria dan jamur, tapi tidak terhadap baksil gram negatif, khususnya P aeruginosa (Larson 1995). Meskipun perhatian ditujukan pada resistensi terhadap bahan ini bisa berkembang lebih siap dari bahan antiseptik lain, resistensi pada flora kulit tidak ditemukan penelitian klinis sampai saat ini.
Keuntungan :
·      Aktivitas berspektrum luas
·      Persistensi sangat bagus
·      Sedikit efeknya oleh bahan organik
Kerugian :
·      Tidak ada efeknya terhadap P aeruginosa atau baksil gram negatif lain.
·      Bakteriostatik (hanya mencegah pertumbuhan). 

· 5. Hidrogen peroksida
Larutan hidrogen peroksida 6% digunakan untuk membersihkan luka dan borok. Larutan 3% lebih umum digunakan untuk pertolongan pertama luka gores atau iris ringan di rumah. Hidrogen peroksida sangat efektif memberantas jenis kuman anaerob yang tidak membutuhkan oksigen. Namun, oksidasi kuat yang ditimbulkannya merangsang pembentukan parut dan menambah waktu penyembuhan. Untung mengurangi efek sampingnya, hidrogen peroksida sebaiknya digunakan dengan air mengalir dan sabun sehingga paparannya terbatas. Jika menggunakan hidrogen peroksida sebagai obat kumur, pastikan Anda mengeluarkannya kembali setelah berkumur.
·      6.  Etakridin laktat (rivanol)
Etakridin laktat adalah senyawa organik berkristal kuning oranye yang berbau menyengat. Penggunaannya sebagai antiseptik dalam larutan 0,1% lebih dikenal dengan merk dagang rivanol. Tindakan bakteriostatik rivanol dilakukan dengan mengganggu proses vital pada asam nukleat sel mikroba. Efektivitas rivanol cenderung lebih kuat pada bakteri gram positif daripada gram negatif. Meskipun fungsi antiseptiknya tidak sekuat jenis lain, rivanol memiliki keunggulan tidak mengiritasi jaringan, sehingga banyak digunakan untuk mengompres luka, bisul, atau borok bernanah. Bila Anda memiliki bisul di pantat, duduk berendam dalam larutan rivanol dapat membantu mempercepat penyembuhannya. Untuk luka kotor yang berpotensi infeksi lebih besar, penerapan jenis antiseptik lain yang lebih kuat disarankan setelah luka dibersihkan.
·      7.  Asam borat
   Digunakan dalam pengobatan infeksi ragi vagina , pada rambut/bulu mata, dan sebagai antivirus untuk mempersingkat durasi serangan sakit dingin. Dimasukkan ke dalam krim untuk luka bakar .
3.      Penggunaan antiseptik

Antiseptik terutama digunakan untuk mencegah dan mengobati infeksi pada luka. Sediaan antiseptik dapatdigunakan untuk mengobati luka memar, luka iris,luka lecet,dan luka bakar ringan.
Penerapan antiseptik pada luka perlu diikuti pembersihan dan penutupan luka dengan pembalut agar tetap bersih dan terjaga. Selain itu antiseptik juga dapat digunakan untuk :
a.       Desinfeksi Tangan
Menjadi pengganti atau menyempurnakan membasuh tangan dengan air. Tenaga medis dan paramedis harus melakukan desinfeksi tangan dengan antiseptik sebelum dan sesudah melakukan tindakan medis.

b.      Desinfeksi pra-tindakanora
Antiseptik diterapkan ke lokasi tindakan untuk mengurangi flora kult.

c.       Desinfeksi membran mukosa
Irigasi antiseptik dapat ditanamkan ke dalam uretra, kandung kemih atau vagina untuk mengobati infeksi atau membersihkan rongga sebelum kateterisasi.

d.      Desinfeksi mulut dan tenggorokan
Obat kumur antiseptik dapat digunakan untuk mencegah dan mengobati infeksi mulut dan tenggorokan.

D.    Kesimpulan

Berdasarkan pada uraian sebelumnya maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa :
Antiseptik adalah senyawa kimia yang mencegah, memperlambat atau menghentikan pertumbuhan mikro-organisme (kuman) pada permukaan luar tubuh dan membantu mencegah infeksi. Beberapa antiseptik mampu membunuh kuman (bakteriosida), sedangkan yang lain hanya mencegah atau menghambat pertumbuhan mereka (bakteriostatik). Antiseptik berbeda dengan antibiotik, yang menghancurkan kuman di dalam tubuh, dan Antiseptik biasanya mengandung alkohol, chlorhexidine dan anilides.














DAFTAR PUSTAKA

Darmadi. 2008. Infeksi Nosokomial. Jakarta : Salemba Medika.

Lugito, DH Manuel 2013, “kontrol infeksi dalam kesehatan kerja dalam praktek kedokteran gigi “ Ejournal unair Volume 62.

Ratna, I.Sunoto.2011 “ Tindakan pencegahan penularan penyakit infeksi pada praktek Dokter Gigi Artikel jurnal

Billy, J.Kepel,2015 “Tindakan pencegaan dan pengendalian infeksi pada perawatan periodonsia di Rumah Sakit Gigi dan Mulut PS PDG FK UNSRAT Jurnal e-Gigi (eG),Volume 3,Nomor 2.

Jurnal Vokasi Kesehatan:Jojok heru susatyo (2016) “Perbedaan pengolesan dan pengaruh perendaman alkohol 70% terhadap penurunan angka hitung kuman pada alat kedokteran gigi”Poltekkes Kemenkes Pontianak.
Mulyanti,Sri.2011,Pengendalian Infeksi Silang di Klinik Gigi :Jakarta.Buku Kedokteran EGC.

Siegel,J.D., Rhinehart E., Jackson M., Chiarello L, and the Healthcare Infection control Practises Advisory Committee, 2007 Guideline for Isolation precautions: Preventing Transmission of infectious agents in healthcare settings. pp. 49, 50-3